Pengalamanku ini aku coba untuk membuktikan kebenaran dari balasan bila kita mengeluarkan rizki kita di jalan Alloh SWT
The clue are Sedekah,Bersyukur dan Sholat
Awalnya aku baca tafsir Quran yang intinya bersedekahlah kamu dan bersyukur niscaya Tuhanmu (Alloh) akan melipatgandakan rezeki dari jalan yang tidak kamu duga, dan ingat kumandang azan bahwa dengan sholat akan membawa ke kesejahteraan.
Tiap aku berangkat kerja,pergi kemanapun bila ada orang minta2 pasti aku memberinya,mengisi infak sudah menjadi kebiasaan,mengisi infak pembangunan masjid baik aku sedang di angkutan umum atau di tengah jalan atau yang dari rumah kerumah,pokoknya niatku bersih untuk sedekah dan aku pun tidak terfikir untuk menanti balasan atau bukti isi tafsir ayat-ayat Quran tersebut. Ada satu kejadian yang membuatku terheran-heran sewaktu malem-malem aku pulang dari Bandung kota,gerimis pula,aku jajan makanan mie rebus,nikmat benar. Mie rebus sudah dihidangkan dan langsung aku santap. Baru dua sendok santapan tiba-tiba muncul orang pendek yang sangat dekil duduk di depan mejaku dan memandangku iba, aku Tanya,”Kamu lapar dan mau mie saya?“,dia mengangguk. Lalu aku berikan mie rebus yang nyemek itu ke orang tadi dan aku bayar ke tukang mie,jadi aku malam itu hanya terisi dua sendok mie rebus yang rasanya nikmat bila santapan itu habis. Ya Alloh hamba sedang belajar ikhlas.
Waktu tidur rupanya Alloh menghiburku dengan mimpi bertemu dengan kepala negara hebat pada masanya yaitu ketemu rajaku Sri Sultan HB IX,Presidenku Suharto,Bill Clinton...subhanalloh.
Sekitar sebulan kemudian waktu aku sedang tiduran di kamar kostku ada tamu dua orang satpam dari sebuah bank mengabarkan bahwa aku menjadi pemenang undian bank berupa 1 unit mobil...woww Alhamdulillah luar biasa. Kaget luar biasa. Semua urusanpun dimudahkan oleh Alloh. Aku langsung sujud syukur betapa Alloh menepati janjinya....Maha Kuasa Alloh
salam SMART
Klik :http://www.satriomataram.co.cc
Minggu, 30 Agustus 2009
Kisah panglima perang dan burung rajawalinya
Sahabat,aku punya kisah menarik....sampeyan mengaku pemimpin pasti tahu ceritanya ;
Dikisahkan di negeri China hidup seorang panglima perang yang selalu menang di medan laga. Hampir seluruh daratan China sudah ditaklukkannya. Selama perang dia ditemani oleh seekor burung rajawali dan selalu didukung oleh tentaranya yang mempunyai kemampuan dan kemauan tempur yang luar biasa. Suatu ketika setelah menyelesaikan satu pertempuran, panglima dan pasukannya beristirahat tak jauh dari tempat tersbut terdapat air terjun kecil. Sang panglima pun beranjak dari tempat duduk dan hendak mengambil air minumnya,sementara rajawali mengawasi dari atas air terjun.
Setelah mengambil air dan hendak meminumnya tiba-tiba rajawali terbang dan meyambar kantung air dan menumpahkannya. Sang panglima tersenyum dan berkata,“Wahai rajawaliku kenapa kau tumpahkan air minumku,jangan bercanda aku sedang capai dan haus.“ Lalu panglima tadi mengambil air lagi dan sewaktu akan meminumnya rajawalinya kembali menyambar katung air dan menumpahkannya kembali. Sang panglima masih bersabar dengan kelakukan burung kesayangannya.namun setiap hendak minum air rajawali selalu menyambar sehingga membuat kesabaran panglima hilang,lalu menghardik ,“ rajawaliku bilamana sekali lagi engkau lakukan akan ku tebas lehermu.“ Demikian murkanya penglima. Benar saja sewaktu panglima hendak minum dan sewaktu rajawalinya menyambar,dihunusnya pedang dan dia tebas rajawali kesanyangannya dan matilah burung itu.
Kemudian sang panglima berfikir dengan kelakukan rajawalinya. Dia naik ke atas air terjun dan begitu terkejutnya melihat ada bangkai di aliran air terjun. Sang panglima baru tersadar bila rajawalinya tadi tidak menyambar dan dia meminum air terjun niscaya dia sudah tewas keracunan. Sang panglima sangat bersedih atas kematian burung rajawalinya yang telah menyelamatkan jiwanya. Untuk menghormati jasanya sang panglima menguburkan jasad rajawalinya dengan upacara militer. Dalam upacara penguburan panglima berkata,“ Dialah pahlawan sebenarnya.“
Sahabat,pelajaran yang kita petik dari kisah di atas adalah bahwa musuh yang paling besar adalah diri kita sendiri,kita bisa dikatakan menang bilamana sudah dapat mengendalikan diri kita,nafsu,amarah dan hal-hal buruk lain yang bisa melemahkan kita untuk maju menjadi orang hebat.
Salam SMART
Klik http://tinyurl.com/rupiahkoe
Dikisahkan di negeri China hidup seorang panglima perang yang selalu menang di medan laga. Hampir seluruh daratan China sudah ditaklukkannya. Selama perang dia ditemani oleh seekor burung rajawali dan selalu didukung oleh tentaranya yang mempunyai kemampuan dan kemauan tempur yang luar biasa. Suatu ketika setelah menyelesaikan satu pertempuran, panglima dan pasukannya beristirahat tak jauh dari tempat tersbut terdapat air terjun kecil. Sang panglima pun beranjak dari tempat duduk dan hendak mengambil air minumnya,sementara rajawali mengawasi dari atas air terjun.
Setelah mengambil air dan hendak meminumnya tiba-tiba rajawali terbang dan meyambar kantung air dan menumpahkannya. Sang panglima tersenyum dan berkata,“Wahai rajawaliku kenapa kau tumpahkan air minumku,jangan bercanda aku sedang capai dan haus.“ Lalu panglima tadi mengambil air lagi dan sewaktu akan meminumnya rajawalinya kembali menyambar katung air dan menumpahkannya kembali. Sang panglima masih bersabar dengan kelakukan burung kesayangannya.namun setiap hendak minum air rajawali selalu menyambar sehingga membuat kesabaran panglima hilang,lalu menghardik ,“ rajawaliku bilamana sekali lagi engkau lakukan akan ku tebas lehermu.“ Demikian murkanya penglima. Benar saja sewaktu panglima hendak minum dan sewaktu rajawalinya menyambar,dihunusnya pedang dan dia tebas rajawali kesanyangannya dan matilah burung itu.
Kemudian sang panglima berfikir dengan kelakukan rajawalinya. Dia naik ke atas air terjun dan begitu terkejutnya melihat ada bangkai di aliran air terjun. Sang panglima baru tersadar bila rajawalinya tadi tidak menyambar dan dia meminum air terjun niscaya dia sudah tewas keracunan. Sang panglima sangat bersedih atas kematian burung rajawalinya yang telah menyelamatkan jiwanya. Untuk menghormati jasanya sang panglima menguburkan jasad rajawalinya dengan upacara militer. Dalam upacara penguburan panglima berkata,“ Dialah pahlawan sebenarnya.“
Sahabat,pelajaran yang kita petik dari kisah di atas adalah bahwa musuh yang paling besar adalah diri kita sendiri,kita bisa dikatakan menang bilamana sudah dapat mengendalikan diri kita,nafsu,amarah dan hal-hal buruk lain yang bisa melemahkan kita untuk maju menjadi orang hebat.
Salam SMART
Klik http://tinyurl.com/rupiahkoe
Minggu, 16 Agustus 2009
George Washington pemimpin yang mau terjun langsung
Episode dari kisah motivasi dari Boss adalah seorang pemimpin harus menjadi tauladan dan mau turun tangan sendiri.
Pada waktu tentara Amerika sedang bertugas membuat jalan arteleri terhalang oleh sebongkah batu besar,semua prajurit bekerja keras menyingkirkan batu tersebut. Mayor pimpinan tentara Amerika yang bertubuh tinggi besar dengan kumis melintang memberi komando dengan aba-aba keras sambil sesekali menghisap cerutunya. di bawah sana para prajurit berpeluh sedangkan pimpinannya duduk di atas menikmati cerutu.
Lewatlah seorang penunggang kuda dan menyapa mayor tersebut,"Kenapa kau biarkan prajuritmu bekerja kersa sedangkan engkau enak-enakan duduk?"
"Kamu siapa berani menasihatiku,kalau kamu tidak suka silakan lewat atau kamu ikut bantu para prajuritku itu",hardik sang mayor
Penunggang kuda tadi lalu turun dan ikut membantu menyingkirkan batu besar tadi. tak lama berselang batu berhasil disingkirkan dan mereka bertepuk tangan seraya mengelukan penunggang kuda tadi. kemudian sang penunggang kuda tadi menghampiri si mayor dan berucap,"Jadilah pemimpin yang menjadi tauladan dan mau membantu turun ke lapangan,bila kamu ada masalah menghadaplah kamu ke pusat kota dan temuilah aku,George Washington." Si Mayor kaget merasa malu akan perbuatannya.
Pemimpin yang bisa memimpin anak buahnya sebaiknya memberi contoh dan bersedia membantu kesulitan yang dialami para anak buahnya
Salam SMART
Pada waktu tentara Amerika sedang bertugas membuat jalan arteleri terhalang oleh sebongkah batu besar,semua prajurit bekerja keras menyingkirkan batu tersebut. Mayor pimpinan tentara Amerika yang bertubuh tinggi besar dengan kumis melintang memberi komando dengan aba-aba keras sambil sesekali menghisap cerutunya. di bawah sana para prajurit berpeluh sedangkan pimpinannya duduk di atas menikmati cerutu.
Lewatlah seorang penunggang kuda dan menyapa mayor tersebut,"Kenapa kau biarkan prajuritmu bekerja kersa sedangkan engkau enak-enakan duduk?"
"Kamu siapa berani menasihatiku,kalau kamu tidak suka silakan lewat atau kamu ikut bantu para prajuritku itu",hardik sang mayor
Penunggang kuda tadi lalu turun dan ikut membantu menyingkirkan batu besar tadi. tak lama berselang batu berhasil disingkirkan dan mereka bertepuk tangan seraya mengelukan penunggang kuda tadi. kemudian sang penunggang kuda tadi menghampiri si mayor dan berucap,"Jadilah pemimpin yang menjadi tauladan dan mau membantu turun ke lapangan,bila kamu ada masalah menghadaplah kamu ke pusat kota dan temuilah aku,George Washington." Si Mayor kaget merasa malu akan perbuatannya.
Pemimpin yang bisa memimpin anak buahnya sebaiknya memberi contoh dan bersedia membantu kesulitan yang dialami para anak buahnya
Salam SMART
Sun Tzu dan pasukan khusus sang Kaisar
Waktu pulang dari 'bisnis trip' ke Bogor,Boss memutar cd motivasi dari legenda jendral Sun Tzu
Adalah sang Kaisar yang mempunyai para pengawal dan prajurit yang gagah berani dan selalu menang di setiap laga pertempuran. Namun sang kaisar masih ingin membentuk pasukan khusus dari orang-orang terdekatnya yaitu para selir. Sang kaisar mempunyai 20 orang selir yang selalu siap melayani,menemani setiap saat. lalu dipanggilah sersan kepala untuk melatih para selirnya menjadi pasukan elit.Sersan kepala tersebut mengajarkan dari dasar-dasar keprajuritan hingga bela diri namun para selir tersebut selalu mengejek menghina sersan kepala. sang sersan merasa putus asa dan menghadap kaisar menyatakan tidak sanggup melatih lagi.
Kemudian sang Kaisar memanggil panglima perangnya yang mashur yaitu jendral Sun Tzu.
"Jendral Sun Tzu,tolong latih para selirku menjadi pasukan elit yang akan setia mengawalku,bila berhasil apapun permintaanmu akan aku kabulkan",kata sang kaisar.
Jendral Sun Tzu menjawab,"Paduka hanya satu permintaan hamba yaitu buatkan surat keputusan bahwa hamba adalah pelatih mereka dengan sangsi dan penghargaan."
Dengan bekal surat tersebut mulailah Sun Tzu melatih para selir. tidak jauh beda yang dialamai oleh sersan kepala pasukan tadi,sang Jendral diejek,dihina dan dimaki-maki oleh para selir. Sun Tzu mencari tahu kenapa para selir semuanya tidak patuh pada perintahnya,ternyata dari 20 selir ada satu orang yang menjadi provokator yaitu selir yang paling cantik dan kesayangan sang kaisar.pada waktu latihan Sun Tzu menerapkan sangsi dan mengancam akan memenggal kepala selir yang menjadi provokator,ancaman sang Jendral diabaikan maka Sun Tzu langsung menghunus pedang dan menebas kepala selir provokator tersebut. sejak saat itu tinggal 19 selir yang dilatih dan menjadi pasukan elit dan disegani lawan.
Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah tadi adalah bila kita mendapat amanat kita harus bersikap tegas,menerapkan rewards and punishment dan cari provokatornya serta bina bila tidak bisa binasakanlah.
Kita adalah pemimpin,mari menjadi pemimpin yang SMART
Adalah sang Kaisar yang mempunyai para pengawal dan prajurit yang gagah berani dan selalu menang di setiap laga pertempuran. Namun sang kaisar masih ingin membentuk pasukan khusus dari orang-orang terdekatnya yaitu para selir. Sang kaisar mempunyai 20 orang selir yang selalu siap melayani,menemani setiap saat. lalu dipanggilah sersan kepala untuk melatih para selirnya menjadi pasukan elit.Sersan kepala tersebut mengajarkan dari dasar-dasar keprajuritan hingga bela diri namun para selir tersebut selalu mengejek menghina sersan kepala. sang sersan merasa putus asa dan menghadap kaisar menyatakan tidak sanggup melatih lagi.
Kemudian sang Kaisar memanggil panglima perangnya yang mashur yaitu jendral Sun Tzu.
"Jendral Sun Tzu,tolong latih para selirku menjadi pasukan elit yang akan setia mengawalku,bila berhasil apapun permintaanmu akan aku kabulkan",kata sang kaisar.
Jendral Sun Tzu menjawab,"Paduka hanya satu permintaan hamba yaitu buatkan surat keputusan bahwa hamba adalah pelatih mereka dengan sangsi dan penghargaan."
Dengan bekal surat tersebut mulailah Sun Tzu melatih para selir. tidak jauh beda yang dialamai oleh sersan kepala pasukan tadi,sang Jendral diejek,dihina dan dimaki-maki oleh para selir. Sun Tzu mencari tahu kenapa para selir semuanya tidak patuh pada perintahnya,ternyata dari 20 selir ada satu orang yang menjadi provokator yaitu selir yang paling cantik dan kesayangan sang kaisar.pada waktu latihan Sun Tzu menerapkan sangsi dan mengancam akan memenggal kepala selir yang menjadi provokator,ancaman sang Jendral diabaikan maka Sun Tzu langsung menghunus pedang dan menebas kepala selir provokator tersebut. sejak saat itu tinggal 19 selir yang dilatih dan menjadi pasukan elit dan disegani lawan.
Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah tadi adalah bila kita mendapat amanat kita harus bersikap tegas,menerapkan rewards and punishment dan cari provokatornya serta bina bila tidak bisa binasakanlah.
Kita adalah pemimpin,mari menjadi pemimpin yang SMART
Langganan:
Postingan (Atom)